Beberapa waktu lalu saya sempat menulis tentang iburumah tangga berpenghasilan dari rumah dengan memanfaatkan Internet Provider IndiHome. Kalau kali ini saya akan membahas tentang memanfaatkan IndiHome untuk membuat media pembelajaran. Yups , saya memang hanya seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja sebagai seorang konten kreator, bukan seorang guru. Etapi, tidak ada salahnya kan saya membuat media pembelajaran untuk anak saya? Dan supaya lebih bermanfaat, saya akan membagikannya di blog saya. Siapa tahu ada juga yang membutuhkan. Hehe J Sebelum saya membagikan media pembelajaran yang saya buat dan juga bercerita tentang bagaimana cara membuatnya, saya mau bercerita terlebih dahulu tentang saya yang dulunya suka ‘pusing’ mencari mendia pembelajaran buat anak saya. Waktu itu masih duduk dibangku PAUD. Yang namanya anak PAUD, belajarnya bisa dibilang ‘ yagitudeh ”. Biar anaknya happy , mamanya harus pinter-pinter mencari media pembelajaran. Waktu itu mau belajar huruf hij
Senin, 8 Mei 2023 kemarin, saya berkesempatan untuk mengikuti talkshow Ruang Publik KBR dengan teman “Kusta Dalam Perspektif Agama” . Acara tersebut menghadirkan 2 narasumber, yaitu Muhammad Iqbal Syauqi yang merupakan dokter umum RSI Aisyiyah Malang dan kontributor islami.co dan menghadirkan juga Pdt. (Emeritus) Corinus Leunufna yang merupakan seorang pendeta dan OYPMK (orang yang pernah menderita kusta). Seperti yang sering kita dengar, kusta identik dengan penyakit kutukan. Benarkah itu? Secara medis, kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae . Biasanya, gejala kusta berupa bercak berwarna terang atau kemerahan di kulit dan disertai dengan kemampuan berkurangnya merasa, mati rasa, dan lemas pada tangan dan kaki. Kusta dalam pandangan agama Kusta sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi (zaman kuno). Bahkan kusta juga tertulis pada kitab suci beberapa agama. Dan pada masa purba, sudah ada pengasingan pada pasien