Mempunyai bayi adalah saat-saat terindah dalam hidup. Bayi adalah
anugrah dari Yang Maha Kuasa. Karena itu, pada beberapa budaya
masyarakat tertentu, ketika seorang ibu mulai mengandung, ada banyak
upacara yang harus dilakukan. Contohnya pada masyarakat Jawa. Ketika
usia kandungan sudah mencapai 7 bulan, masyarakat Jawa biasanya
mengadakan upacara tradisional yang disebut mitoni untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan saat kehamilan.
Kemudian, ketika bayi
lahir, para tetangga akan diundang untuk menghadiri acara jagong bayen.
Hal ini dilakukan untuk melindungi bayi
dari gangguan makhluk halus yang dianggap bisa menyerang bayi. Bahkan
saat istri sedang hamil, suami dilarang untuk membunuh hewan tertentu
dan bahkan dilarang untuk mengumpat dengan kata-kata kasar. Hal ini
menunjukkan bahwa kehadiran bayi merupakan sesuatu yang sangat spesial
dalam hidup ini.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda mempunyai
bayi? Berapakah usia bayi Anda? Jika usia bayi Anda sekitar 4 bulan, ada
baiknya Anda mulai memperhatikan makanan bayi sehat
yang tepat untuk bayi Anda. Hal ini dikarenakan pada usia sekitar 4
bulan, bayi mulai terlihat mudah lapar dan beberapa bayi mungkin akan
terlihat tidak puas terhadap ASI. Mereka akan mudah rewel dan mulai
sering meminta ASI lebih banyak. Mungkin Anda akan berpikir, apakah bayi
saya sudah bisa merasakan lapar? Apakah bayi saya membutuhkan makanan
lebih banyak? Apakah ini saat yang tepat untuk memberi makanan padat
kepada bayi saya?
Mungkin teman-teman Anda menyarankan untuk
memberikan makanan padat yang lunak seperti buah-buahan dan bubur untuk
bayi Anda. Bahkan beberapa orang tua menyatakan bahwa bayi mereka
terlihat tidur lebih nyenyak ketika diberi makanan padat.
Untuk
mengatasi hal ini, beberapa ibu yang menuruti nasihat teman-temannya
mulai memberikan makanan padat selain ASI kepada bayi mereka di usia 4
bulan. Makanan bayi 4 bulan,
misalnya bubur dan buah-buahan yang diblender agar bayi tidak merasa
kesulitan ketika menelan. Susu formula juga merupakan pilihan populer
untuk menggantikan posisi ASI sebagai makanan bayi usia 4 bulan.
Selain itu, beberapa ibu bahkan berani memberikan bayi makanan seperti
tahu yang dihaluskan dengan kaldu ayam. Di samping itu, beberapa ibu
bahkan memberikan bayinya jus sayuran yang terdiri dari berbagai macam
sayuran yang sudah dimasak.
Akan tetapi, amankah memberi makanan bayi yang padat untuk usia 4 bulan?
WHO
merekomendasikan kepada para ibu yang mempunyai bayi usia sekitar 4
bulan agar memberikan ASI daripada makanan padat. Dengan kata lain, ASI
tetap merupakan makanan utama sampai bayi berusia 6 bulan. Jika bayi
masih berusia di bawah 6 bulan, jangan diberi makanan padat terlebih
dahulu. Hal ini dikarenakan sistem pencernaan bayi yang belum sempurna.
Jika bayi mulai mengkonsumsi makanan padat sejak dia berusia 4 bulan,
dikhawatirkan bayi akan mengalami beberapa gangguan pencernaan seperti
kembung dan diare, bahkan risiko untuk mengalami reaksi alergi menjadi
lebih besar. Jika bayi bertambah usia nanti, kemungkinan dia akan
menjadi susah makan dan mudah menolak makanan yang membuat dirinya tidak
nyaman. Pada beberapa kasus, kemungkinan bayi untuk mengalami obesitas
juga sangat besar. Bahkan kemungkinan untuk mendapat diabetes pada usia
dini juga besar.
Jadi, ASI masih merupakan makanan yang tepat
untuk bayi usia 4 bulan. Untuk kesehatan bayi Anda sendiri, tidak ada
salahnya bukan memberi bayi Anda ASI sampai dia berada pada usia yang
cukup untuk disapih?
Lantas mengapa bayi terkadang lebih mudah
rewel pada usia-usia sekitar 4 bulan? Bayi rewel belum tentu lapar. Ada
kemungkinan lain yang menyebabkan bayi menjadi mudah rewel. Sebaiknya
Anda jangan terburu-buru memberikan makanan padat kepada bayi Anda
meskipun dia terlihat gamapang rewel dan mudah menangis.
Karena itulah, meskipun teman Anda menyarankan untuk mulai memberikan MPASI (Makanan Pendamping air susu ibu)
kepada bayi Anda yang baru berusia 4 bulan, jangan terburu-buru untuk
memberikan makanan padat kepada bayi Anda. Jika Anda ingin memberikan
makanan padat kepada bayi Anda, alangkah lebih baik jika Anda
mengkonsultasikannya kepada dokter anak Anda terlebih dahulu.
0 Comments