PERJUANGAN
DEMI BISA NgASI
PERJUANGAN
DEMI BISA NgASI. Menjadi seorang ibu adalah sebuah moment
yang paling indah bagi seorang wanita. Karena menjadi seorang ibu bisa
diartikan sebagai simbol kesempurnaannya sebagai seorang wanita. Dan menjadi
seorang ibu, pastinya ingin dong memberikan yang terbaik buat buah hati?
Begitupun dengan saya, yang selalu dan selalu ingin memberikan yang terbaik
buat BabyJuna.
21 bulan yang lalu,
tepatnya hari Selasa, tanggal 11 November 2014 adalah hari di mana saya terlahir
sebagai seorang ibu. Meskipun anak saya lahir secara SC (tetapi saya juga
merasakan kontraksi sampai buka 6), saya sangat bersyukur sekali atas
kehadirannya. Meskipun banyak kata-kata kurang mengenakkan yang sering saya
perdengarkan tentang seorang ibu yang lahiran SC katanya bukan ibu yang
sempurna, kurang sayang anak dlln, tapi saya abaikan. Saya tetap mensyukuri
rejekiNya, saya bersyukur karena saya diberi kesempatan menjadi seorang ibu.
Saya sadar, di luar sana banyak sekali wanita-wanita yang menginginkan seorang
anak tapi tak kunjung dikasih.
Menjadi seorang ibu
untuk pertama kalinya adalah pengalaman baru bagi saya. Setelah BabyJuna
terlahir, tentunya ada tugas dan kewajiban baru yang harus saya lakoni.
Termasuk memberikan ASI. Etapi, ternyata semua tak berjalan seperti apa yang
saya pikirkan. Inginnya memberikan ASI eksklusif hanya menjadi angan belaka.
Bagaimana tidak? ASI saya baru keluar setelah 2 hari melahirkan padahal
BabyJuna nangis terus. Terpaksalah, dikasih sufor dan itupun meminta izin dokter
dan bidan yang ada di RSB tempat saya bersalin.
Meskipun ASI belum juga
keluar, saya juga tidak langsung putus asa begitu saja. Inilah saatnya
berjuang. Meskipun ASI belum keluar, saya tetap keukeuh menyusui BabyJuna.
Pertama kali menyusui, sakit. Dan untuk mengurangi rasa sakit itu, saya
mengolesi puting saya dengan minyak zaitun yang aman dikenyot BabyJuna. Tips
ini saya dapatkan dari Budhe saya yang selalu melihat saya meringis karena
kesakitan saat menyusui BabyJuna.
Dan Alhamdulillah, 2
hari kemudian ASI saya keluar. Pertama merasakan ASI keluar itu payudara sakit
dan berasa keras. Rasanya mirip banget sama sewaktu masih mudah dan mau haid.
Duh.... Tapi di balik kesakitan itu saya merasa senang, horeee BabyJuna bisa
ngASI.
Sayangnya, BabyJuna
Cuma mau ngASI di payudara sebelah kiri, sedangkan untuk payudara sebelah
kanan, BabyJuna sama sekali enggak mau. Dan kala itu, payudara saya lebih besar
yang sebelah kir daripada yang sebelah kanan. Waaawwww.....
Menyusui Dengan Satu
Payudara
Akhirnya, sayapun hanya
menyusui BabyJuna dengan satu payudara. Sementara semakin hari BabyJuna semakin
banyak minum ASI-nya. Tidak jarang kalau BabyJuna nangis karena berasa ASI dari
saya kurang. Dan di sinilah saya merasa bersalah, saya enggak tahu makanan apa
yang bisa memperlancar ASI, soalnya saya sama sekali enggak minum jamu, enggak
doyan sayur, paling banter ya makan buah dan minum susu menyusui, akhirnya
BabyJunapun minum sufor. Yups, selama setahun BabyJuna minum ASI campur sufor.
Kalau boleh jujur,
terkadang saya merasa sedih melihat BabyJuna yang harus minum sufor. Apalagi
kala itu saya bergabung sebuah grup Facebook yang saklek banget dengan ASI dan
sama sekali tidak ada toleransi dengan sufor. Kecewa sama diri sendiri sih iya,
apalagi sampai saya dibilang enggak mau ngasih ASI ke BabyJuna. Dan kala itu,
saya Cuma minum susu untuk ibu menyusui. No jamu. Dan saya juga minim banget
pengalaman tentang makanan apa saja yang bisa melancarkan ASI. Selain itu, eh
ibu saya malah ngedukung BabyJuna minum sufor. Saya mah tahu banget kenapa ibu
saya mendukung BabyJuna minum sufor, karena ibu tahu banget keadaan saya, yang
dulu pernah sakit dan saya mungil banget, sementara BabyJuna kuat sekali
minumnya.
Dengan seizin suami,
pertimbangan dengan dokter, BabyJuna pun akhirnya minum ASI plus sufor. Sufor
hanya dikasih sewaktu saya kerja (pukul 07.00 s.d 13.00), BabyJuna minum sufor.
Etapi setelah saya sampai di rumah sampai keesokan harinya, saya paksa BabyJuna
buat minum ASI. Meski enggak jarang sih kalau BabyJuna terkadang seperti berasa
kurang ASI-nya. Tapi saya mah nekat saja, kecuali kalau BabyJuna rewelnya sudah
enggak ketulungan.
BabyJuna itu minumnya
kuat banget. Enggak jarang kalau saya sering sekali merasa kesakitan. Apalagi
saat usia 4 bulan gigi BabyJuna sudah tumbuh dan suka menggigit-gigit, di
sinilah perjuangan kembali dimulai.
Ketika Puting Lecet
Karena Digigit
Usia 4 bulan sudah
numbuh gigi, setahun sudah hampir genap giginya. Dan BabyJuna itu hobi banget
gigit menggigit, termasuk menggigit puting sewaktu ngASI. Daaannnn, sering
banget puting saya lecet sewaktu digigit BabyJuna,. Saat itu, kalau saya
bener-bener merasa kesakitan, pilihan saya adalah ngasih BabyJuna ASIP. Saya
sengaja memerah ASI saya. Tapiiii.... BabyJuna enggak mau ASIP, maunya nenen langsung.
Duh...
Pernah saya menyusui
BabyJuna dalam kondisi puting lecet. Eh, digigit lagi. Sampai akhirnya saya
bener-bener nyerah karena puting saya kayak nanahen gitu. Pokoknya ngeri
banget. Sementara BabyJuna maunya nenen melulu.
Sebagai seorang ibu, saya
enggak tega lihat BabyJuna yang rewel. Akhirnya, saya kasih handsaplast tuh
puting, maksudnya kalau dikenyot BabyJuna biar enggak sakit. Eh, ternyata
BabyJuna malah takut dan enggak mau ngASI. Dan tepat usianya yang menginjak
setahun, BabyJunapun menyapih sendiri.
Dan setelah BabyJuna
menyapih sendiri, payudara itu sakit. Etapi ada yang lebih sakit lagi, berasa
kehilangan, berasa lebih jauh sama anak dan enggak nyaman banget. Sebulan
pertama itu pokoknya saya berasa kehilangan dan ada yang berbeda. Biasanya
menyusui, nah ini enggak. Biasanya ngelonin BabyJuna sambil menyusui, eh udah
enggak lagi. Saya malah kayak orang stress, tersiksa bangetlah rasanya.
Rasa Ketika Gagal
Memberikan ASI Eksklusif Untuk BabyJuna
Jangan ditanya gimana
rasanya, yang jelas sih sedih, kecewa, galau. Belum lagi kalau dengar
mereka-mereka yang suka nyinyir. Duh, berasa banget kalau diri ini enggak
sempurna dan enggak ada gunanya. Lebay yah... tapi memang begitulah rasanya.
Pesan Untuk Mereka Para
Calon Ibu
Pengetahuan tentang
ASI, MPASI, itu wajib tahu semenjak belum menikah. Ya, kalau saya memberikan
BabyJuna ASI campur sufor, bukannya saya enggak tahu tentang peran penting ASI.
Saya tahu, yang kurang tahu waktu itu adalah gimana caranya memperlancar ASI.
Soalnya saya mah pede banget kalau ASI saya buat BabyJuna sudah cukup, ternyata
enggak.
Pesan saya buat pacar
calon ibu, sebisa mungkin usahakan memberikan ASI buat sang buah hati. ASI itu
banyak banget manfaatnya. Akan tetapi kalau sang buah hati sampai minum sufor, pilihlah
sufor yang cocok buat sang buah hati. Soalnya, sufor mahal bukan berarti
bakalan cocok buat sang buah hati, pun sebaliknya.
Intinya, saya dukung
gerakan ASI Eksklusif buat sang buah hati. Apalagi tanggal 1 s/d 7 Agustus
kemarin kan berlangsung Pekan ASI Dunia. Kesempatan tuh buat yang mau tahu
banget seluk beluk ASI (termasuk saya yang harus banyak belajar lagi).
Sementara pesan saya buat ibu yang belum atau tidak memberi ASI Eksklusif buat sang buah hati, jangan bersedih. Keadaan setiap ibu itu berbeda. Tidak memberikan ASI Eksklusif bukan berarti ibu yang tidak baik. Dan untuk ibu yang bisa memberikan ASI Eksklusif untuk sang buah hati, pliss jangan bully kami seolah kami ini bukan ibu yang baik. Kami akui Anda berprestasi, mampu memberikan ASI Eksklusif buat anaknya. Tapi seorang ibu yang baik itu bukanlah ibu yang saling membully dan menyombongkan kemampuan... :)
10 Comments
semangat mamaaaa.
ReplyDeleteSemangattt dong, Mak...
DeleteKedua anakku Asi mbak, tapi cuma sampai 1,5 tahun aja mbak, lanjut sufor. Yang penting sehat yaaa
ReplyDeleteAlhamdulillah sehat, Mbak :)
DeleteSemangaat Mak..semoga nnti kalau punya baby lagi..bisa memberi ASI lebih dari Mas Juna ya Mak..
ReplyDeleteMas Juna..sehat terus ya naak...aamin
Aamiin... terima kasih Mbay Kayuni :)
DeleteSaya juga pernah ngalamin Mb, anak maunya sebelah saja. Tapi pas yg sebelah habis akhirnya dia mau juga. Harus Dicariin posisi yg bener2 pw buat dia
ReplyDeleteDulu awal-awal menyusui Maxy aku juga pakai payudara kiri saja, tapi lama2 kelamaan bisa pakai kanan kiri.
ReplyDeleteTak suah disesli soal lahiran SC atau ngasi sufor, yang penting move on dan berusaha sebaik mungkin buat masa depan anak yo Mbak Witri, semangaaat! :D
Jangan sedih ya mbak, sesama ibu harus saling mendukung untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita
ReplyDeletesetuju mba Wit. penting banget menyiapkan diri sebelum melahirkan ya, termasuk juga untuk pasangan. Membekali diri dengan sebanyak mungkin ilmu ttg ASI dan tumbuh kembang.
ReplyDeleteKalau kebanyakan sekarang masih sibuknya menyiapkan baju dan perlengkapan lahiran. hihii..