KAPAN PUNYA ANAK (LAGI)?
Kapan punya anak (lagi)? Sebuah pertanyaan yang sempat bikin aku ogah untuk silahturahmi. Bahkan semenjak Ramadan, aku sudah nyiapin hati untuk menjawab pertanyaan tersebut. Etapi, ternyata enggak banyak kok yang melontarkan pertanyaan tersebut. Adalah satu dua orang doang dan kata-katanya dikemas dengan santai. Jadi aku sih enggak baper.
Awalnya, aku juga takut kalau aku bakalan dibanding-bandingkan dengan saudara atau teman yang kebetulan sudah punya anak dua atau lagi hamil anak kedua padahal umur anaknya di bawah Juna. Khawatirnya sih bakalan dibanding-bandingin gitu, kan enggak asyik banget. Secara kan yaaa, lebaran itu sering banget ditanya kapan.
Lantas, kenapa masih mikir soal punya anak lagi? Banyak bangetlah alasannya. Salah satunya mungkin aku sedang menikmati duniaku saat ini. Atau, masih banyak hal-hal yang belum selesai dan harus aku selesaikan. Bisa jadi juga ada hal-hal yang ingin kuraih. Argh, banyak sekali tapinya. Dan menurut aku, punya anak lagi itu banyak hal yang harus dipikirkan dan dipersiapkan. Terus aku ngaca ke diri sendiri, punya anak satu ajah sering dititipin ke orang tua, kalau punya anak lagi gimana?
Intinya sih gini, punya anak lagi artinya aku harus menyiapkan mental aku dan juga mental Juna. Bahwa aku harus siap ribet karena ngurus bayi dan balita, harus lebih sabar kalau Juna berulah, harus adil dan harus rela ninggalin beberapa pekerjaan aku. Intinya sih harus benar-benar siap mental, lahir dan batin. Pun aku juga harus menyiapkan mental Juna. Yang biasanya hanya ada dia, dia harus berusaha berbagi segalanya--materi, kasih sayang, perhatian sampai waktu. Dan aku sedang memikirkan itu semua, biar Juna juga benar-benar siap. Karena punya adek dari adek ipar kemarinpun anaknya masih banyak ulah. Meskipun akhirnya dia udah nerima kalau sekarang punya adek.
Pernah loh aku dan suami diprotes enggak sayang dia karena aku ngajakin adeknya. Dalam hati aku yang baperan ini langsung mak jlebbb. Kupeluklah dia.
Hal yang paling aku enggak mau adalah kalau aku punya anak lagi dan Juna belum siap, dia merasa tersisih. Banyak kan yang punya adek terus si kakak dibiarin gitu aja, kurang perhatian sampai suka berulah demi mendapatkan perhatian. Etapi, bukan perhatian yang didapat, dimarahin juga. Nah… aku enggak mau aja hal-hal kayak gitu terjadi.
Jadi… jadi… aku lagi menyiapkan mental aku dan mental Juna sebelum memutuskan untuk punya anak lagi. Kalau ditanya kapan, ya semoga secepatnya. Hehehe… Aamiin.
Kalau sekaranng ya jujur saja aku sedang menikmati hari-hari aku sebagai seorang ibu bekerja dan seorang ibu yang anaknya masuk TK. Jadi ya lagi seneng-senengnya sama Juna sih. Jadi meskipun kerja, tapi bisa anter jemput Juna sekolah, ikut kegiatan wali muridnya. Yaa… pokoknya lagi benar-benar menikmati peran saat ini.
Soal ditanya kapan punya anak lagi? Tuhan lebih tahu waktu yang tepat buat kami nambah anak lagi… :)
0 Comments