BELAJAR
MENGENAL WARNA A LA ARJUNA
Sore itu, terdengar suara tulit-tulit dari
Abang penjual cimol. Ada anak tetangga yang beli dan kebetulan berhenti tepat
di depan rumah. Arjuna yang enggak doyan cimolpun ikutan beli, padahal Mamah
sudah melarangnya. Tapi, si anak terlanjur bilang : “beli...” kemudian lari menghampiri Abang penjual cimol.
Saat itu hujan gerimis kecil-kecil. Si Abang
penjual cimol pakai payung, agak besar dan warna-warni.
Juna : “Mamah,
ini ijo, ini kuning, merah, biru...”
Sambil menunjuk setiap warnanya dan benar...
Abang penjual cimol : “Pinternya...”
Dan Mamahnya Juna berasa bangga gituh...
whahaha... #EmakSombong
***
Untuk sebagian orang tua, anak usia 3 tahun
sudah mengenal warna itu sudah biasa, wajar. Etapi, ternyata ada juga anak usia
3 tahun yang belum mampu membedakan warna.
Saya jadi ingat sama curhatan salah seorang
teman pada saya. Dia curhat tentang keponakannya. Sebut saja si X. Saat dia
curhat, si X sudah berusia 3 tahun lebih dan usia Juna belum ada 2 tahun.
Teman : “Bu,
si X itu belum tahu warna. Tahunya Cuma putih. Berhitung sama alfabet juga
belum bisa. Enggak apa-apa kan, ya?”
Teman saya sedikit khawatir. Saat itu dia
masih lajang.
Buat saya pribadi sich, soal angka dan
alfabet enggak apa-apa. Soalnya saya pernah baca kalau anak di bawah 5 tahun
belum dikenalkan calistung juga enggak apa-apa. Etapi untuk saya sendiri, saya
sudah mengenalkan juna angka dan alfabet lewat permainan. Dan itu tanpa
paksaan. Jadi semisal Juna mudheng ya
Alhamdulillah, kalau tidak ya enggak
apa-apa. Saya santai untuk calistung karena usia Juna masih usia main-main.
Tetapi soal warna...
Saya diam sejenak, lalu saya browsing di google. Ternyata anak mampu
mengenal warna mulai usia 18 bulan. Akan tetapi, kebanyakan anak dapat
menyebutkan setidaknya satu warna saat menginjak usia 36 bulan.
(parenting.co.id dan ayahbunda.co.id)
Jadi kesimpulannya... enggak apa-apa. Diajari
pelan-pelan saja.
Lalu, teman saya itu bertanya pada saya,
karena dia tahu kalau saya sudah mengenalkan warna, angka dan huruf pada Juna.
Bagaimana cara saya mengenalkannya ke Juna tanpa memaksa dan Juna tetap enjoy bermain?
Post kali ini
saya fokus soal pengenalan warna buat Juna.
1.
Saya pernah nonton tivi, lupa acara apa. Tapi saat itu, ada Jedar
dan baby El. Baby El itu lucu, pinter. Dan ada wawancara, masih kecil kok sudah
bisa membedakan warna?
Konon, kata
Jedar, dia mulai mengenalkan warna pada El melalui benda-benda di
sekelilingnya. Dari warna sprei, warna mainan, bahkan warna bajunya. Dan
sayapun mengikuti cara itu.
Jadi, saat
saya sama Juna, saya ajak dia ngobrol : “Baju
Juna warna? Me... rah.” Atau sama mainan kesukaannya, “Mobil Juna warna? Hi.. jau...” Dan begitu kesehariannya.
Alhamdulillah,
cara yang satu ini ampuh.
Oh ya, saya
pernah baca juga, konon kalau mengenalkan warna ke anak itu setiap hari cukup
satu warna, etapi saya mah malah random gitu.
Heheh...
2.
Mengenalkan warna melalui permainan.
Setiap
membelikan mainan (waktu itu) saya memperhitungkan warna. Saat itu usia Juna
yang belum genap 2 tahun mah soal mainan masih saya yang milih, tapi dia sudah
punya mainan favorit yaitu mobil-mobilan. Saya sich seringnya membeli
mobil-mobilan kecil itu, satu set terdapat beberapa mobil dengan warna yang
berbeda. Dan biasanya, saya gunakan mobil-mobilan itu untuk mengajarkan warna
pada Juna.
Misalnya, “Mobil Ayah warna biru, mobil Mamah warna
merah, mobil Juna warna kuning...”
Atau, saya
juga pernah mengajarkan Juna mengenal warna sambil mencocokan. Saat itu, saya
menggunakan mobil-mobilan itu dan kertas warna. Jadi, saya sengaja membeli
kertas-kertas yang warnanya sama dengan warna mobil-mobilannya Juna. Saya
letakkan kertas-kertas itu dan saya namakan tempat parkir. Biasanya, saya
menyuruh Juna untuk meletakkan mobil di atas kertas warna itu sesuai warnanya.
“Ayow, mobil merah tempat parkirnya sebelah mana?”
Dan bukan
lewat mobil saja sich saya mengenalkan warna pada Juna lewat mainannya. Lewat
ring-ringan yang warnanya warna-warni itu atau block dan bola kecil-kecil itu juga saya kenalkan.
Saya sering
nanya, “Ini warna apa? Ini apa?”
Kalau salah ya saya betulkan kalau benar saya teriak, “Horeee, Juna pinter...”
3.
Melalui crayon.
Soal crayon
dan pensil warna, saya mengenalkan ke Juna sejak usianya 2 tahun lebih. Karena
sebelum 2 tahun dia masih suka mengambil dan memakan apa yang dipegangnya. Saya
khawatir kalau Juna sampai memasukkan crayon ke dalam mulutnya.
Saat itu,
saya mengenalkan Juna warna dengan crayon yaitu dengan cara menggambar sesuatu
lalu menyuruh Juna untuk mewarnainya sambil menyebutkan warnanya.
4.
Dari game Petualang Boci
Sudah bukan
rahasia lagi kalau saya enggak melarang Juna main gadget sedari kecil. Apalagi sekarang, dia mah sudah menjadi
pengabdi youtube dan bahkan sering
memainkan mainannya ala video yang dilihatnya di youtube.
Baca :
Balita Main Gadget?
Meskipun
saya memperbolehkan Juna main gadget,
etapi bukan sembarang permainan. Saya selektif banget. saya ngelarang Juna main
game balapan atau perang-perangan.
Meskipun sekarang sudah ngeh sich. Tapi awalnya, saya izinkan Juna main gadget ya soal game edukasi seperti mengenal angka, huruf dan warna. Dan game edukasi itu adalah Petualang Boci.
Baca :
Petualangan Boci
Dan saya
sich enggak memungkiri, dari Petualang Boci itu Juna juga tambah hafal mengenal
warna.
4 cara tersebut adalah cara saya mengenalkan
warna pada Juna. Awalnya memang masih salah-salah atau ketuker gitu, tapi
lama-lama ya enggak. di usianya yang menginjak 3 tahun, Juna sudah bisa
membedakan biru dan ungu, merah dan pink. Tapi untuk warna pink dia menyebut
warna cinta atau warna mamah karena saya sering memakai barang-barang serba
pink. Untuk kuning dan orange dia masih belum hafal banget, kadang bisa benar
ya kadang masih salah. Tapi... sejauh ini sich saya sudah bangga sama
pencapaiannya.
Oh ya, kalau mamah-mamah semuanya, sejak anak
usia berapa mulai mengenal warna? Bagaimana caranya? Share ceritanya yuk... J
3 Comments
Sepertinya di atas umur 6 bulan, anakku sudah mulai aku ajarkan mengenal warna secraa bertahap, mba. Asik juga nih metodenya :)
ReplyDeletebener bund, mengenalkan warna di sekitar kita. tapi saya lupa sejak umur berapa. yang paling sering dia (anak saya) celotehkan adalah warna lampu lalu lintas hehehe
ReplyDeleteWah iya ya gak Aisyah lagi senang nih belajar warna dari nonton dan main ��
ReplyDelete