7 Tips Dalam Membawa Anak-anak Ke Museum
Lagi-lagi bingung mau bawa liburan anak-anak akhir pekan ini?
Berkeliling kota sambil berburu museum yang unik semisal harga tiket masuk museum motomoto, kayaknya seru banget ya, Moms!?
Selain lebih efisien dan tidak menghabiskan banyak energi, Moms dapat mengajari anak-anak untuk belajar banyak
sejarah. Selain itu, barang antik di museum akan membuat mereka penasaran untuk
menggali informasi lebih dalam lagi. Apalagi kalau anaknya kritis banget, bisa
banyak tanya loh Moms.
Tapi, tidak semua orang tua bisa membuat anak-anak mereka nyaman
dan bahagia saat berlibur di museum. Sedikit saja, Moms justru dapat merusak
mood dan keinginan anak-anak untuk belajar dan bersenang-senang di sana.
1. Memperkenalkan Sejarah Museum
Bukan hanya pemandu museum yang memiliki tugas untuk mengenalkan
semua benda atau koleksi museum. Kita sebagai orang tua juga dapat melakukan
hal yang sama. Bahkan anak-anak akan cenderung lebih tertarik jika orang tua
mereka menceritakan sejarah pendirian museum ini. Biarkan imajinasi
anak-anak berkembang hingga asal mula
inspirasi untuk pembangunan museum ini muncul. Jadi ketika mereka berkunjung
untuk kedua kalinya, mereka sudah tahu sejarah museum yang mereka kunjungi.
2.
Jelajahi Semua Area Museum
Ada sejumlah museum di dunia yang menyediakan area khusus untuk
anak-anak. Tetapi metode ini tampaknya kurang efektif karena hanya akan
membatasi wawasan anak-anak tentang koleksi yang terdapat di seluruh museum.
Sebagai orang tua masih memungkinkan anak-anak untuk menjelajahi seluruh area
museum tetapi harus ditemani. Ini sangat penting agar anak mengetahui sisi lain
dari koleksi di museum yang dikunjungi.
3.
Pilihan museum keluarga
Pilihan museum menentukan segalanya. Jadi, akan lebih bijaksana
untuk membawa anak-anak berlibur ke museum yang isinya akrab dengan mereka.
Seperti Museum Boneka di Jakarta, Museum Dirgantara Mandala di Yogyakarta atau
Museum Kereta Api di Ambarawa. Jadi, mereka tidak hanya bisa belajar banyak hal
dari sesuatu yang mereka tahu dekat, tetapi juga bersenang-senang.
4.
Bawa tas kembali
Setiap kali mengajak anak untuk
berlibur, pasti akan ada banyak peralatan untuk dibawa. Termasuk berlibur ke museum.
Mulai dari kereta dorong, tempat makan hingga pakaian, tentu membuat Moms ribet.
Nah, agar tidak mengganggu kenyamanan kita dan anak kita, cukup bawa tas
punggung. Selain lebih fleksibel dalam bergerak, Moms juga dapat menyimpan
banyak barang di tas punggung. Apalagi museum memiliki peraturan yang membatasi
barang bawaan dari luar. Jadi, dengan tas punggung, semua kebutuhan anak dapat dimuat dengan benar.
5.
Berikan kebebasan
Namanya juga anak-anak, mereka ingin bebas selama liburan. Jadi,
tidak ada salahnya melepaskan mereka di lokasi museum. Tentunya dengan
pengawasan yang fleksibel dari kedua orang tua. Untuk mengantisipasi hal-hal
yang tidak diinginkan, kita bisa melengkapi kartu nama anak-anak. Terutama
situasi taman rekreasi yang sibuk, risiko anak-anak hilang dan hilang dapat terjadi.
Nah, kartu nama akan memudahkan orang yang menemukan anak untuk menghubungi kita.
6.
Pakaian nyaman dan santai
Jika kita belum pernah ke taman rekreasi sebelumnya, kita tentu
bisa membayangkan situasinya. Panas dan kencang! Jadi, agar lebih nyaman, kita
bisa mengenakan pakaian yang lebih santai. Begitu juga dengan anak-anak. Dari
sepatu hingga pakaian, kenakan yang santai tapi sopan.
7.
Menjadi panduan dan pengawas
menyenangkan
Selain menjadi penyelia, sebagai orang tua, kita juga diharuskan
menjadi teman perjalanan untuk anak kita. Setidaknya mampu menumbuhkan minat
dan menghilangkan kebosanan mereka dengan menceritakan tentang bentuk dan
warna. Jika di museum ada alat peraga yang bisa disentuh, arahkan anak untuk
menyentuh benda sambil membandingkan dengan benda yang disentuhnya.
Nah Moms, ketujuh tips di atas bisa
dicoba loh kalau mau jalan-jalan ke museum. Aku selama ini sih baru ngajakin
Juna main ke Museum Dirgantara dan De Tjolomadu. Semoga next bisa ajak Juna
main ke museum lainnya yah 😊 aamiin.
0 Comments