Mengukir Kenangan Bersama Keluarga Dengan Oreo 110th Birthday Celebration
“Ma, bulan depan Juna mau piknik. Ayah sama Mama yang menemani, ya?”
“Ma, ini undangan dari Bu Guru, katanya Mama sama Ayah disuruh dating.”
“Ma, besok Juna mau pentas. Mamasama Ayah datang, ya?”
“Ma, nanti kalau Juna ulang tahun kita berbagi ya, Ma…”
Ungkapan-ungkapan di atas hanyalah sebagian dari permintaan Juna—anak saya. Masih banyak permintaan lainnya yang menginginkan kebersamaannya bersama Ayah dan Mamanya.
Sewaktu Juna masih kecil sampai dia duduk di bangku TK, saya dan suami kerja. Waktu itu suami kerja di pabrik sementara saya kerja di sebuah sekolah swasta. Hingga soal sekolah, kadang Juna diantar jemput sama Mbah Kung. Yah, meskipun kadang juga berangkat bareng saya.
Akan tetapi, meskipun waktu itu saya dan suami bekerja, bukan berarti Juna jadi anaknya Kakung dan Uti. Meskipun Kakung dan Uti punya peran dalam keseharian Juna, tanggung jawab dan pola asuh yang utama tetap pada saya dan suami.
Bekerja bukanlah sebuah alasan kalau saya dan suami tidak punya waktu untuk Juna. Urusan sekolah, Kakung dan Uti hanya membantu sebatas antar jemput saja dan itu tidak setiap hari. Untuk urusan datang ke pertemuan wali murid, datang ke acara akhirrusannah, sampai acara piknik, sebisa mungkin saya dan suami akan datang.
Saat piknik
ke Jogja, saya dan suami juga ikut mendampinginya. Saat acara kelulusan TK,
saya dan suami juga datang. Meskipun beberapa teman Juna hanya didampingi salah
satu orang tuanya, tapi tidak untuk Juna. Sebagai orang tua, saya dan suami
selalu berusaha menghadiri acara pentingnya.
“Ah, nanti anak jadi manja. Jadi anak papa-mama…”
Tidak juga!
Sebuah kebersamaan bersama orang tua apalagi di setiap moment penting akan menciptakan kenangan indah yang akan dikenang oleh sang anak sampai dia dewasa. Saya ingat betul, waktu piknik TK, teman-teman saya hanya didampingi bapak atau ibu mereka. Sementara saya? Saya mengharuskan kedua orang tua saya ikut. Dan kenangan itu selalu saya ingat sampai saat ini.
Kenangan
lain tentang kebersamaan saya bersama kedua orang tua yang terindah adalah saat
pesta ulang tahun saya ke-17. Itu adalah pesta ulang tahun terindah untuk saya.
Dirayakan bersama kedua orang tua, adik saya, saudara-saudara saya dan
teman-teman saya.
salah satu moment kebersamaan saat jalan-jalan |
Belajar dari kenangan indah di masa lalu, kuciptakan kenangan indah untuk masa depan anakku
Karena saya punya kenangan-kenangan indah bersama kedua orang tua, saya dan suamipun juga sepakat untuk memberikan kenangan indah pada anak kami melalui kebersamaan kami.
Kenangan indah yang saya dan suami ciptakan untuk anak kami adalah mengantar atau menjemput dia sekolah. Dulu, meskipun saya dan suami bekerja, saat suami kebagian shif malam, suami sebisa mungkin meluangkan waktu di pagi hari untuk mengantar saya berangkat kerja sekaligus mengantarkan anak saya ke sekolah. Pernah juga saya dan suami menjemput anak kami bersama lalu sepulang sekolah langsung makan bersama di sebuah resto.
Kenangan-kenangan lain—selain yang saya ceritakan di atas—adalah mengajak anak kami jalan-jalan bertiga, atau kadang staycation di sebuah hotel dan memanfaatkan waktu benar-benar bertiga. Kami duduk bersama dan saling bercerita. Suami bercerita tentang teman-teman kerjanya, sayapun juga, dan anak saya juga bercerita tentang teman dan guru-gurunya di sekolah.
Dan seiring
waktu berlalu, kini suami bekerja sebagai ASN di luar kota. Pulang seminggu dua
kali. Sementara saya sudah resign kerja dan fokus sebagai ibu rumah tangga dan
freelance. Otomatis, saya dan Juna mempunyai lebih banyak waktu bersama
daripada bersama suami saya. Tapi lagi-lagi, itu bukan alasan kalau saya,
suami, dan anak kami tidak punya waktu bersama.
Jelas punya
dong…
Weekend ataupun hari libur. Kalaupun kami tidak keluar untuk jalan-jalan, kami selalu menyempatkan waktu bersama. Seperti membersihkan rumah bersama sembari bercerita dan bercanda, nonton tivi bersama dan membahas tentang apa yang kami tonton ataupun sekedar duduk bertiga sembari minum teh atau kopi dan makan camilan.
Setidaknya, setiap seminggu sekali selalu ada waktu bersama untuk saling bercerita. Hingga kami saling tahu, di kantor Ayah kerjanya bagaimana, temannya siapa saja. Terus di sekolah, Juna main sama siapa, bapak ibu guru serta teman-temannya bagaimana.
Dan disaat
saling bercerita sembari menyantap camilan, kamipun selalu menyediakan camilan
wajib yaitu Oreo.
camilan wajib ada, Oreo Birthday Cake Flavor |
“Lah kok Oreo? Ayah sama Mama emangnya doyan?”
Jelas doyan dong! Oreo kan salah satu jajanan saya dan Pak Suami sewaktu kecil. Sebagai generasi 80-an dan 90-an, saya dan Pak Suami pastinya punya kenangan tersendiri bersama Oreo sewaktu kecil.
Selain tagline :”diputar, dijilat, dan dicelupin”, hal yang saya ingat dari Oreo adalah sosok seorang Riza. Sebagai generasi 90-an, siapa sih yang tak kenal Dwiky Riza di iklan Oreo? Bahkan gegara iklan tersebut, sewaktu saya kecil kalau makan Oreo pasti diputar dulu, lalu dijilat dan terakhir dicelupin ke susu atau kadang malah dicelupin ke teh.
Cuma,
bedanya sewaktu saya kecil kalau pengen makan Oreo harus beli di pasar karena di warung
dekat rumah tidak ada yang jualan. Berbeda dengan sekarang, kepengen makan
Oreo, ah di warung dekat rumahpun banyak yang jual.
Oreo dari generasi ke generai
Kalau membahas soal Oreo pasti bakalan panjang. Apalagi tahun 2022 ini ternyata usia Oreo sudah memasuki tahun ke 110 loh. Wah, ternyata usia Oreo sudah seabad lebih ya?
Meskipun Oreo sudah berusia 110 tahun, tapi Oreo pertama kali masuk ke Indonesia itu pada tahun 1994. Jadi, generasi 90-an seperti saya ini pastinya tidak asing lagi dengan camilan yang satu ini. Dan sekarang, kalau anak saya makan Oreo, saya dan suami juga ikutan makan dan seolah bernostalgia dengan masa kecil. Hehehe….
Kalau dulu, saya dan suami seringnya menikmati Oreo yang selai bagian tengahnya itu rasa vanilla, berbeda dengan sekarang. Biskuit nomor satu yang merupakan salah satu brand ikonik dari Mondelez International ini dari waktu ke waktu mengeluarkan varian baru. Dan di #UlangTahunOreo yang ke 110 ini, Oreo juga mengeluarkan varian baru lagi yaitu Oreo Birthday Cake Flavor.
Ayah dan Anak saat bersama, kompak menikmati Oreo Birthday Cake Flavor |
Oreo Birthday Cake Flavor ini hadir dengan tampilan kolaborasi warna biru dan pink ditambah dengan taburan sprinkle warna-warni. Untuk rasa birthday cake-nya juga unik tapi enak. Apalagi krimnya juga bertabur birthday sprinkle warna-warni.
Menurut saya, rasa Oreo Birthday Cake Flavor ini tuh pas banget dilidah, tidak bikin eneg. Anak saya yang biasanya sebatas ‘suka’ sama Oreo, jadi ‘suka banget’ sama Oreo Birthday Cake Flavor.
Makanya, beberapa hari ini kalau saya, suami, dan anak saya punya waktu bertiga meskipun sebatas ngobrol, selalu deh ditemani Oreo Birthday Cake Flavor. Apalagi kami memang dasarannya suka banget ngemil sih, hehehe…
Kembali lagi membahas tentang #UlangTahunOreo. Jadi di ulang tahun Oreo yang ke 110 ini, Oreo tidak hanya mengeluarkan varian baru Oreo Birthday Cake Flavor saja, akan tetapi Oreo juga mengeluarkan fitur AR (Augmented Reality), dan juga berkolaborasi denga F&B.
Fitur AR (Augmented Reality) ini ada pada kemasan Oreo Birthday Cake Flavor. Jadi, pada kemasan Oreo Birthday Cake Flavor ada QR Code khusus yang jika dipindai dengan smartphone, akan langsung terhubung ke laman Instagram filter yang bisa kita gunakan.
Maksud dan tujuan Oreo mengeluarkan fitur AR ini tidak lain adalah untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama merayakan keseruan #WishOreo110 dengan meniup 110 lilin dimanapun mereka berada dengan cara yang seru.
Dan kerennya lagi nih, bagi 110 partisipan yang beruntung dan berhasil meniup 110 lilin menggunakan fitur AR Oreo pada Instagram filter berkesempatan untuk memenangkan hadiah-hadiah menarik dari Oreo loh. Wah, seru banget kan?
Makanya,
yuk teman-teman kita gunain fitur AR dari Oreo ini. Siapa tahu kita yang
beruntung. Kalau aku sih sudah menggunakan filternya di link ini, teman-teman
juga yuk 😊 siapa tahu loh kita beruntung
mendapatkan hadiah dari Oreo.
#SelamatUlangtahunOreo #WishOreo110 |
#WishOreo110
Di ulang tahun Oreo yang ke 110 ini, saya sih berharap ya Oreo makin banyak mengeluarkan varian-varian baru. Dan rasa biskuit cokelatnya tetap sama, yang berbeda hanya krimnya. Karena menurutku, rasa biskuit cokelat Oreo itu identik banget. siapapun yang memakannya pasti langsung tahu, "ini Oreo!"
Dan Oreo, terima kasih sudah menemanika masa kecilku. Dan sekarang menemani masa kecil anakku juga.
Oreo, biskuit
legend dari generasi ke generasi. Selamat ulang tahun Oreo 😊
0 Comments