Skip to main content

Peran IndiHome Membantu Ibu Rumah Tangga Berpenghasilan Dari Rumah

Sebelum memutuskan menjadi seorang ibu rumah tangga dan konten kreator, selama 7 tahunan saya pernah bekerja di sebuah instansi pendidikan. Karena suatu masalah dan kenyamanan tidak bisa ditoleransi lagi, akhirnya saya resign di akhir tahun 2020.

Memutuskan untuk resign bukanlah suatu hal yang mudah. Bahkan pernah mengajukan resign tapi ditolak oleh pihak instansi. Lalu saya mendiskusikan kembali keputusan resign bersama suami dan orang tua. Dan mau tidak mau, saya memang harus resign dan akhirnya pihak instansi meng-aamin-i.

Dari ibu bekerja menjadi ibu rumah tangga? Tentunya ada beberapa perubahan yang harus saya lewati. Dan memang lebih santai karena biasanya kegiatan pagi hari sudah sibuk sama diri sendiri, tetapi setelah resign cukup fokus pada anak, suami, dan kegiatan di rumah. 

Sebenarnya, meskipun dulu saya juga bekerja kantoran, saya juga menjadi konten kreator yang berfokus pada konten blog. Dan itu masih tetap berlanjut sampai saat ini. Bahkan, sekarang saya tidak hanya membuat konten di blog saja, akan tetapi juga sebagai influencer yang membuat konten foto dan video di sosial media. Serta, saya juga affiliator TikTok dan Shopee yang juga membuat konten video di kedua platform tersebut.

Serakah, ya? Ya begitulah. Saya memang harus mengikuti perkembangan zaman. Zaman sekarang, blogger tidak bisa fokus pada postingan blog saja. Tapi juga harus aktif di sosial media. Apalagi kalau ada kerja sama dengan brand, pasti diminta untuk posting produknya serta mempromosikan postingan blog di sosial media. Jadi, blogger dan sosial media itu sudah jadi paket lengkap yang saling melengkapi.

 

Lantas, kenapa masih menjadi affiliator?

Ini adalah cerita lain dari perjalanan hidup saya (duh bahasanya). Bahkan, menjadi affiliator ini bisa dibilang musibah membawa berkah. Awal saya bermain TikTok lantaran mencari hiburan karena waktu itu penat akan pekerjaan kantor dan juga permasalahan di kantor yang berakhir saya resign.

Setelah resign? Yups permasalahan sewaktu kerja seolah menjadi luka di hati saya. Saya berusaha menyembuhkan hati. Yang awalnya membuat konten tidak jelas di TikTok, lalu menemukan konten tentang buku motivasi dan buku jalur langit. Lalu, sayapun membeli beberapa buku yang saya pikir akan menjadi obat untuk hati saya.

Menyembuhkan luka sekaligus melirik peluang. Ya, menjadi affiliator buku ini adalah peluang. Peminatnya tidak sebanyak affiliator fashion ataupun skincare. Dan akhirnya saya memutuskan untuk fokus membuat konten tentang buku di TikTok. Pun akhirnya saya juga melirik e-commerce Shopee. Jadi, saya bisa membuat satu video dan saya upload di kedua platform tersebut.

 

Konten tanpa Internet Provider? Memangnya bisa?

Berbicara soal konten, pasti ada hubungannya dengan Internet. Secara konten tersebut akan diupload di sosial media. Tapi, sebelum memutuskan diupload di sosial media dan menjadi konsumsi publik, konten tersebut harus diolah melalui beberapa proses.

Contohnya saja konten blog. Konten blog yang berupa tulisan dan gambar (foto ataupun infografis) ini biasanya berupa cerita, opini, review, atau informasi yang lainnya. Nah, sebelum menjadi postingan yang diap dibaca publik, penulis biasanya juga mencari materi terlebih dahulu, terkadang materinya juga mencari di google. Selain itu, untuk mendukung postingan blog, biasanya juga membutuhkan gambar yang berupa foto atau infografis. Dan lagi-lagi, agar tampil sedap dipandang mata, gambar tersebut perlu diolah alias diedit. 

Pun untuk konten video. Sebelum menjadi video yang menarik, seorang konten kreator juga butuh waktu yang tidak sebentar. Bahkan, untuk satu video yang terkadang hanya berdurasi satu menit, take-nya bisa butuh waktu lebih dari satu hari. Belum lagi proses editing-nya.

Proses pembuatan konten entah konten blog ataupun sosial media, tentunya membutuhkan koneksi internet. Secara, mencari informasi di mbah google kan gadget harus terkoneksi dengan jaringan internet. Untuk editing foto ataupun video, terkadang juga menggunakan aplikasi yang harus terkoneksi dengan jaringan internet.

Jadi, untuk membuat sebuah konten memang harus ada koneksi internet. Dan tentunya yang koneksinya lancar dan stabil. Karena koneksi internet yang lancar dan stabil akan memudahkan para konten kreator dalam pembuatan konten.

 

Peran IndiHome untuk para konten kreator

Selama menjadi konten kreator, saya sudah berkali-kali berganti Internet Provider. Hingga akhirnya saya cocok dengan IndiHome dari Telkom Indonesia. IndiHome ini kecepatannya stabil di segala cuaca. Padahal, biasanya kalau cuaca buruk, koneksi internet juga ikutan buruk. Tapi tidak dengan IndiHome. 

Selain itu, IndiHome juga menyediakan berbagai paket sesuai kebutuhan. Diantaranya : paket promo, paket 3P (internet, TV, phone), paket 2P (internet, TV), paket 2P (internet, phone), paket 1P (internet), dan paket gamer.

Dari beberapa paket tersebut, kita bisa memilih sesuai kebutuhan. Dan untuk setiap paket, tentunya biaya perbulannya juga berbeda-beda.

 

IndiHome, bantu ibu rumah tangga tetap berpenghasilan dari rumah

Meskipun sekarang bergelar ibu rumah tangga, bukan berarti saya tidak berpenghasilan. Saya tetap seorang ibu yang berpenghasilan, meski dari rumah. Hanya saja, kalau dulu berseragam, pergi ke kantor, dan setiap bulan gajian, sekarang tidak punya seragam, kantornya di rumah, dan gajiannya tidak pasti.

Jadi, di zaman yang serba modern, teknologi semakin canggih, akses internet di mana-mana, bukan suatu hal mustahil untuk seorang ibu rumah tangga yang hanya di rumah saja tetapi tetap berpenghasilan. 

Oh ya, sebagai seorang ibu rumah tangga yang berprofesi menjadi konten kreator, membuat konten tidak hanya untuk meraup pundi-pundi rupiah saja. Tapi, membuat konten itu juga mengabadikan moment  yang bisa kulihat kembali kapan saya menginginkannya. Membuat konten juga berbagi, karena dari konten yang kita buat bisa jadi memberikan informasi ataupun inspirasi bagi orang lain. Selain itu, membuat konten juga berarti berkarya.

 

Penutup

Setelah bertahun-tahun bekerja, memutuskan menjadi ibu rumah tangga bukanlah suatu hal yang mudah. Karena menjadi ibu rumah tangga sering sekali dipandang sebelah mata dan mendapat stigma ‘hanya menghabiskan duit suami’. Etapi, kehadiran IndiHome merubah semua itu. 

Zaman sekarang, banyak ibu rumah tangga yang berpenghasilan dari rumah saja. Dan tentunya, peran IndiHome adalah memudahkan para ibu rumah tangga untuk meraup cuan. Seperti saya, meraup cuan dari membuat konten, dan bisa membuat konten karena hadirnya IndiHome.

Teruntuk ibu rumah tangga di manapun berada, tetap semangat dan teruslah berkarya. Karena IndiHome akan selalu ada, memberikan kita ruang untuk ber-Aktivitas Tanpa Batas, sehingga kita tetap bisa berkonten ria dengan IndiHome, kapanpun dan di manapun J.

Comments