Followers

Total Tayangan Laman

Search This Blog

Pre Order Panduan Memilih Sekolah Anak Zaman Now

Recent in Technology

STIMULASI ANAK USIA 15 – 18 Bulan

STIMULASI ANAK USIA 15 – 18 Bulan


STIMULASI ANAK USIA 15 – 18 Bulan. Anak usia 15 – 18 bulan sebenarnya tidak banyak mengalami perkembangan motorik dan stimulasi anak yang signifikan. Akan tetapi, anak justeru berktivitas yang membuat orang-orang terdekat menjadi gemas.



Di usia ini, anak biasanya sudah bisa berdiri tanpa berpegangan, malah ada juga yang sudah bisa jalan. Dan Alhamdulillah, Arjuna sudah bisa jalan di usianya yang menginjak 12 bulan, jadi saat usia 15 bulan dia sudah lari-lari. Usia 15 – 18 bulan, anak biasanya sudah bisa :
1.      Membungkuk dan mengambil mainannya sendiri
2.      Berjalan maju mundur, jinjit atau berputar-putar
3.      Memanggil ayah ibunya dengan sebutan sesuai ajaran kedua orang tuanya
4.      Menumpuk kubus atau kaleng
5.      Memasukkan mainan ke dalam kotak
6.      Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis atau merengek
7.      Memperlihatkan rasa cemburu




Sementara stimulasi untuk anak usia 15 – 18 bulan, antara lain :

1.      Perkembangan motorik atau Gerak Kasar
a.     Berjalan mundur
Untuk berjalan mundur, Arjuna sudah bisa melakukannya. Bahkan suka iseng berputar-putar dan membuat emaknya khawatir. Iya, saya sering khawatir kalau dia nanti jadi pusing.
b.     Berjalan naik dan turun tangga
Untuk soal naik dan turun tangga, Arjuna sudah lancar kalau soal naik tangga. Sementara untuk turun tangga, dia masih agak takut-takut dan sering minta dipegangi.




c.     Berjalan sambil berjinjit
Awal Arjuna berjalan jinjit, dia itu ikut-ikutan seorang pakdhe-pakdhe yang maaf, Beliau memang cacat dan berjalan jinjit.
d.     Menangkap, melempar bola dan menendang bola
Soal bermain bola jangan ditanya. Sedari kecil Arjuna memang suka bermain bola. Untuk menangkap memang belum mampu, sering lari bolanya kalau mau ditangkap, tapi kalau melempar mah sudah hobi. Bahkan, terkadang Arjuna itu suka nendang-nendang mainannya, kayak robot, nendang kaleng juga pernah.
e.     Bermain di luar rumah
Arjuna sudah mudheng main ke tempat teman dan sudah tahu sih teman yang namanya ini rumahnya situ, yang ini rumahnya sana. Bahkan terkadang main tapi enggak mau diajak pulang.



Dan soal bermain di luar rumah, Arjuna enggak Cuma main di tempat tetangga saja. Saya sering ngajak dia ke taman atau alun-alun kota. Ya, supaya tahu kondisi luar dan anak jadinya enggak penakut.
f.        Bermain air
Harusnya, seusia Arjuna sudah saya ajak berenang, duh tapi gagal mulu. Dan meskipun sampai saat ini saya belum berhasil ngajakin Arjuna berenang (Insya Allah habis lebaran), tapi saya juga udah ngebiarin Arjuna main air. Hmm, waktu itu di taman kota. Dan karena emang sudah rencana ngebiarin Arjuna bermain air, saya bawain ajah tuh baju ganti.




Dan terkadang tuh, Arjuna itu suka mainan air minumnya. Dituang dari gelas satu ke gelas yang satunya. Ya saya biarin, yang penting tetap diawasin.





2.      Perkembangan motorik atau gerak halus
Enggak Cuma perkembangan gerak kasar saja loh, tapi juga ada perkembangan gerak halus. Antara lain :
a.     Memasukkan benda yang satu ke dalam yang lain
Kalau yang ini, Arjuna itu mempraktekkannya kalau dia masukin mainannya ke dalam kaleng roti bekas. Bahkan, Arjuna pernah loh masukin mobil-mobilannya ke dalam lemari lalu menutupnya.
b.     Menggambar dengan krayon, pensil atau jarinya
Soal gambar menggambar atau mewarnai, saya menggunakan pensil. Kalau krayon masih belum yakin, soalnya takut dimakan. Mewarnai ini juga saya gunakan sebagai ajang pengenalan warna buat Arjuna.




c.     Meniup
Pernah saya ngajarin Arjuna meniup busa sabun, duh senengnya. Pernah juga loh saya ngajarin Arjuna meniup lilin. Kalau meniup balon sih saya enggak ngajarin, tapi dianya ikut-ikutan.
d.     Membuat untaian
Untuk yang satu ini, sya sih belum mempraktekkannya sama Arjuna, soalnya kalau saya ajak main dengan benda-benda kecil seperti manik-manik atau kancing baju, terkadang masih suka dimakan.


3.      Perkembangan aspek bicara atau bahasa
Anak usia 15 – 18 bulan itu kemampuan bicaranya sudah banyak. Bahkan sudah pinter meniru omongan orang di sekitarnya.
a.     Menunjukkan buku/majalah setiap hari dn membacakannya
Soal buku/majalah, saya hampir setiap hari ngasih. Kalau ada gambar anak kecil, Arjuna manggilnya adek. Tetapi ya, kalau saya berusaha menceritakannya, dia enggak mau ngedengerin. Jadinya, ceritanya sambil ngobrol. Arjuna menanggapi dengan bahasanya yang terkadang masih enggak jelas.
b.     Menyanyikan lagu anak-anak
Kalau soal nyanyi, Arjuna malah enggak Cuma dengerin lagu anak-anak ajah. Apalagi kalau sama adek saya, malah lagu galau juga didengerin, kayak kemaren sore tuh geleng-geleng kepala sambil bilang mi mi mi. Dan saya baru ngeh dia minta diputerin lagu Mi Mi Mi. Hahaha.

Enggak Cuma membiasakan mendengarkan lagu kalau saya, tapi juga ngajarin Arjuna sholawatan (kadang) dan ngaji. Lucu deh kalau dengar Arjuna ikutan ngaji.
c.   Ajari anak menggunakan kata-kata dalam mengungkapkan keinginannya
Yang ini tuh, terkadang Arjuna punya keinginan tapi belum bisa ngomonginnya. Jadinya Cuma nunjuk dan nangis. Etapi sedikit demi sedikit saya harus ngajarin dia bicara maunya apa. Misal nunjuk ke kamar, saya nanya mau bobok atau apalah. Misal ngajak keluar rumah saya tanya mau main, kalau masih nangis saya tanya yang lainnya hingga dia juga ngerti apa yang saya omongin.
d.     Telpon-telponan
Soal telpon menelpon mah kalau buat Arjuna sudah jadi ritual setiap harinya. Soalnya mama mertua saya setiap hari telpon dan pasti pengen dengar suara Arjuna. Dan terkadang kalau siang hari nyari ayahnya, Arjuna juga kerap telpon-telponan sama ayahnya.
e.     Menyebut berbagai nama barang
Untuk barang-barang atau mainan yang berhubungan dengan Arjuna setiap hari, Arjuna sedikit demi sedikit sih sudah tahu namanya. Hanya saja untuk hal baru, ya harus dikasih tahu. Apalagi anaknya kadang nanya, ini apa?


4.      Perkembangan aspek sosialisasi dan kemandirian
a.     Bujuk dan tenangkan anak ketika rewel
Soal bujuk membujuk, Arjuna itu gampang-gampang sulit. Anaknya gampang banget rewel, meski ngeredainnya juga mudah sih. Tapi kalau sudah punya keinginan, harus diturutin. Ini yang terkadang bikin saya pusing tujuh keliling.
b. Buai anak dengan penuh kasih sayang, nyanyikan lagu sampai anak tertidur
Kalau saya sih biasanya meluk Arjuna sambil bacain doa mau tidur dan do’a-do’a lainnya. Kalau enggak sholawatan. Kalau menyanyikan lagu sih, pas mainan, enggak pas mau tidur.
c.     Biarkan anak membuka bajunya sendiri
Buka kancing baju, masih sedikit kesulitan. Tapi begitu kancing terbuka, sudah bisa melepas bajunya sendiri. Kalau kaos beda ceritanya ya, harus perlu bantuan.

Tapi kalau melepas celananya sih sudah bisa.
d. Bermain dengan anak menyembunyikan mainannya dan biarkan dia menemukannya sendiri
Kalau ini mah ngegodain namanya. Tapi saya sering melakukannya. Pas lagi main, saya iseng menyembunyikan mainannya dan menyuruhnya mencari. Hehehe.
e.     Ajak anak mengunjungi tempat bermain seperti kebun binatang, museum dlln
f.        Ajak anak makan bersama anggota keluarga lainnya
Makan malam itu sudah jadi ritual buat makan bareng, makanya saya sering ajak Arjuna makan malam bareng keluarga.
g.     Memeluk dan mencium
Peluk dan cium sampai memukul, Arjuna sudah bisa membedakannya. Suka peluk dan suka mencium.
h.     Membereskan mainan/membantu kegiatan rumah
Soal beresin mainan, Arjuna sih masih malas- yang ada diberesin mamanya tapi dianya obrak-abrik kembali. Tetapi kalau membantu keiatan rumah? Dia sudah ngerti kalau disuruh buang sampah ya di tempat sampah, disuruh ngasih bajunya Mbah Buyut juga dikasih. Disuruh sih sedikit demi sedikit sudah mudheng.
i.         Bermain dengan teman sebaya
Soal main sama teman sebaya itu sudah jadi ritual setiap hari.  Makanya Arjuna kenal akrab sama teman-temannya dan sudah bisa mainan bareng sih. Kalau temannya datang juga dipinjami mainannya.




j.         Permainan baru
Permainan baru buat Arjuna seperti kejar-kejaran, berputar-putar.
k.      Petak umpet
Petak umpet sudah jadi permainan favoritnya Arjuna. Kalau ayahnya pulang kerja dan Arjuna belum tidur biasanya sih mainan petak umpet.



Nah, permainan-permainan di atas adalah cara menstimulasi anak usia 15-18 bulan. Saya sudah nerapinnya ke Arjuna. Bagaimana dengan Anda?


Post a Comment

17 Comments

  1. Wah informatif sekali bisa buat umar nanti..klo berenang umar paling di baby spa di kolam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Juna malah belum pernah berenang. Dulu 7 Bulan mau aku ajak babyspa tp ggjadi... lah wong 7 Bulan sudah tatih... heheh

      Delete
  2. Dema jalannya msh takut2 hehe
    Wah itu Arjuna main airnya dmn? Kok muncrat dr bawah? #kepo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dema umurberapa, Mbak?

      Mainnya di Taman, Mbak... emang buat mainan anak2

      Delete
  3. Lengkap banget mba catatan anaknya. Hhehe. Anak seusia itu memang lagi aktif-aktifnya mbaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak.... dan dibandingkan sama temen2nya, Juna ini paling aktif. Beneran ggbisa diem...

      Delete
  4. Wah.. Kakak Juna pintar sekali. :)

    Alhamdulillah Hasna juga tumbuh sesuai tahapnya. Sekarang lagi aktiif sekali. Dan dia tipe petualang, maunya menjelajah kemana2 :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Tante...

      Hay Hamsa, salam kenal ya. Yuk, berpetualang bareng Arjuna :)

      Delete
  5. Wohoo.. bentar lagi Azizah 15 bulan. Perlu nih memeprhatikan perkembangan dan memberi stimulasi yang tepat... :-)

    ReplyDelete
  6. Makasih sharingnya mbak ... Sangat bermanfaat terutama buat sy yg juga punya bayi seumuran juna :)

    ReplyDelete
  7. Wah...Juna lagi aktif-aktifnya ya.. Orang tuanya harus ekstra sabar dan selalu hati-hati ketika mendampinginya ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yups, enggak boleh lengah nih ortunya
      Lengah dikit, duh anaknya ke mana bingung nyariin
      Hehehe

      Delete
  8. Kelihatan kaka Juga ini aktif baanget ya mbak perlu diberikan stimulasi dan kegiatan banyak☺

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banget Mbak, suami pernah ketakutan kalau anakku hiperaktif, soalnya beneran enggak bisa diam dan enggak takut sama orang2 baru. Duh, beneran ekstra kalau ngajak anakku...

      Delete
  9. terimakasih pak infonya dan salam kenal

    ReplyDelete

Ad Code

Responsive Advertisement