Skip to main content

KARENA DIRI SENDIRI ADALAH SAHABAT YANG PALING SETIA



KARENA DIRI SENDIRI ADALAH SAHABAT YANG PALING SETIA

Tentang hati...
Disaat aku mulai membenci
Memaafkan diri sendiri adalah gerbang utama sebelum aku memaafkan mereka

Dan kalian tahu, setiap aku mulai terusik, saat hatiku mulai terasa sakit, maka akan ku ucap mantraku : “AKU MEMAAFKAN DIRIKU SENDIRI DAN SEMUA ORANG YANG MENYAKITIKU!”

Mungkin kalian akan bilang, mantra itu sangatlah mudah sekali diucapkan. Tapi cobalah, disaat kau tersakiti, disaat hatimu benar-benar hancur, ucapkanlah mantra itu. 

Hahahaha...

Jangankan berucap, mengatakannya dalam hati saja penuh perjuangan. Dan aku kemudian merasa bahagia ketika mulutku mampu mengucapkannya. Awalnya pelan, lalu kemudian aku mampu meneriakkannya. Dan di situlah, hatiku merasa terbang karena tak lagi kurasa luka.

***



Moms, yang saya ceritakan di atas itu nyata. Bukan sekedar fiksi. Tapi itu adalah saah satu #DiaryWitri. Cara terbaik dan terampuhnya Mamah Juna ketika dia merasa terluka.

Tahu sendiri kan Moms, Mamahnya Juna itu bisa dibilang makhluk sensi yang gampang baper ala abegeh tengah PMS. Tapi gampang bahagia hanya karena dikasih remahan rengginang garing. Dan tahu enggak, kalau sensi sudah mulai menyelimuti, siap-siaplah Pak Wends, karena isterinya bertanduk... hahaha....

Bukan itu sich yang sebenarnya mau saya ceritakan. Tapi... saya mau cerita soal hal-hal yang membuat saya ‘benci’ tapi kemudian mampu berdamai dan memaafkan.


Saya paling tidak suka dengan kemunafikan.
Yups, saya paling benci dengan kebohongan meskipun ‘kadang’ juga suka bohong sich. #janganditiru.

Kebohongan, kepalsuan. Duh... malas. Apalagi kalau dapat teman yang palsu. Sekonyong-konyonglah inyong jadi BeTe 24 jam non stop.

Jadi, sedikit cerita saja... hmm, adalah pokoknya teman yang palsu. Yang sama saya tuhhh baaaiiiikkkk banget kalau ada banyak orang. Tapiiii, nyeebbeeelllliiiinnn banget kalau Cuma berdua sama saya. Di depan semua orang mah maunya bantuiiiiinnnn saya. Tapi, di belakang saya ngejatuhin. Yang kayak begono, bikin gemes enggak sich?



Apalagi manusia apa adanya yang enggak bisa akting macam saya. Duh... pernah loh saya udah di ambang batas kesabaran, saya marah, saya protes. Daaannnn... yang ada saya dibilang iri sama dia.

Makinnn gemesss.... makin benci....

Tapi...

Enggak semua orang menilai dari apa yang terlihat #ceileh. saya dinasehatin, sudahlah yang seperti itu biarkan saja. Becik ketitik olo ketoro, Gusti Allah mboten sare (baik dan buruk bakal terlihat dan Allah tidak tidur).

Saya mencoba berdamai dengan hati. Memaafkan memang enggak semudah membalikkan telapak tangan, butuh perjuangan. Tapi kalau kitanya ikhlas dan punya kesibukan sehingga enggak punya waktu buat memikirkan hal-hal kecil itu? 

Saya lebih gampang ikhlas. Saya bercandain saja : mungkin doi enggak PeDe sama mukanya, makanya nyari muka. Hahaha.... Atau kalau enggak : Mungkin saya lebih hebat daripada doi makanya mau ngejatuhin....

Jadi, berlagak songong ala-ala Bi Surti di Putri Yang Tertukar itu loh, yang sekarang jadi Anabella di sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta. Jadinya kan yah, saya malah muji diri sendiri... hahaha...


Dan hal lain yang saya lakukan adalah menyibukkan diri sendiri. Karena kalau kita sibuk itu pastinya bakalan sok cuek. Mikirin kerjaan nggak kelar-kelar, mikirin postingan enggak jadi-jadi... yah mana sempet mikirin hal yang nggak penting.

Terus... terus... terus, apa yah?

Saya jadi produktif gitu mungkin.

Dan saya bisa jadi lebih bersyukur ajah.

Iya, bersyukur adalah cara saya berdamai dengan hati agar tak membenci.
Ini saya bakalan curhat lagi, tapi lain ceritanya yah. Saya sering banget kena omongan, belum jadi ibu yang sesungguhnya kalau belum lahiran normal. ibu kok tega masukin penyakit ke anaknya karena ngasih ASI campur sufor. Ibu kok pemalas sich, ngasih anaknya makanan instan. Bla... bla...


Terus, Mamahnya Juna baper gitu?

Dulu!

Sekarang? Enggak! saya malah bisa bersyukur... inilah hidup, enggak ada yang sempurna. Dikasih kepercayaan sama Allah itu bahagia banget. saya tengok ke belakang, banyak perempuan-perempuan yang sudah berkeluarga dan mendambakan buah hati. Jadi, mau lahiran normal atau SC, mauASI atau sufor, mau instan atau homemade, yang penting anak saya sehat dan saya enggak merugikan orang lain... udah gitu doang...

Jadi... apa maksud dari postingan unfaedah ini?

Ya saya Cuma mau bagi bercerita ajah. Berdamai ke diri sendiri itu enggak gampang. Tapi diri sendiri adalah sahabat yang paling setia kita. Yang benar-benar mengerti dan memahami apa yang kita rasakan. 

Dan berdamai dengan diri sendiri adalah hal terbaik agar saya tak mudah membenci orang. Cara berdamai saya ya seperti di atas : mengucap mantra “AKU MEMAAFKAN DIRIKU SENDIRI DAN ORANG-ORANG YANG MENYAKITIKU”, muji diri sendiri dan tentunya lebih mensyukuri hidup.

Lantas, bagaimana dengan Moms semuanya? Pernah terluka karena orang lain, kan? Langkah apa yang Moms lakuin agar enggak membencinya? Share di sini yukkk...

Comments

  1. Langkahnya, doain yang terbaik aja buat yang pernah nyakitin eeaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Teh, dan tentunya doa yang baik kan? hehe... aku enggak berani ngedoian yang buruk...

      Delete
  2. Kalau saya terkadang memaafkan masih harus belajar Mom

    ReplyDelete
    Replies
    1. samaa Mom... karena memaafkan yang bener2 udah maafin dari hati itu enggak semudah : gpp, aku udah maafin... #eahhh

      Delete
  3. Hehehe aku suka sesenggukan mbak sambil berusaha memaafkan :')

    ReplyDelete

Post a Comment